Minggu, 07 November 2010

Sungai Langsa Meluap, Ratusan Rumah Terendam

LANGSA - Hujan deras yang mengguyur Kota Langsa dan wilayah sekitarnya sejak Sabtu (6/11) malam hingga Minggu (7/11) pagi, menyebabkan Sungai Langsa meluap. Akibatnya, ratusan rumah warga di sekitar bantaran sungai yang menghubungkan Kecamatan Langsa Lama dengan Langsa Kota itu, terendam banjir hingga setinggi 1,5 meter. 

Selain itu, berdasarkan amatan Serambi kemarin, sejumlah ruas jalan di dalam Kota Langsa ikut tergenang air setinggi 0,5 meter, sehingga arus lalu lintas tidak selancar biasanya. 

Ratusan rumah yang terendam itu tersebar mulai dari Gampong Sidorejo, Pondok Pabrik, Sidodadi, Asam Petek, Meurandeh Aceh, hingga Gampong Baroh di Kecamatan Langsa Lama. Sedangkan di Kecamatan Langsa Kota, rumah warga yang terendam berada di Lorong Tanjung Putus, Gampong Jawa Baru, Lorong Kuburan Cina, Lorong Ampera, Gampong Jawa Belakang, Jalan Titi Camat, dan Gampong Teungoh. 

Kantor Camat Langsa Lama yang berada di Gampong Sidodadi, juga terendam. Tinggi air di desa itu satu meter lebih. Ironisnya lagi, banjir kiriman tersebut telah memutuskan jalur lintasan warga yang menghubungkan daerah tersebut dengan Gampong Meurandeh. 

Sementara itu, ratusan warga yang tempat tinggalnya terendam, sehingga tak bisa ditempati, untuk sementara terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya yang letaknya lebih tinggi. 

Akibat banjir tersebut, sejumlah hewan ternak warga, seperti ayam, itik, dan kambing ikut hanyut terseret banjir, namun jumlah ternak yang hanyut belum berhasil didata. Dalam pada itu, puluhan hektare tanaman padi warga di Gampong Asam Petek, juga terendam. 

Selain itu, aktivitas perkuliahan di Universitas Samudera (Unsam) dan STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa yang berada di Gampong Meurandeh, dilaporkan lumpuh gara-gara banjir. Jalan menuju kedua kampus tersebut tak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Banjir luapan yang disebabkan hujan deras semalam suntuk itu juga dirasakan dampaknya di sejumlah jalur lintasan warga, seperti di Jalan Teuku Umar, tepatnya di antara Kantor Bappeda Aceh Timur dan Kantor PLN Cabang Langsa. Hal yang sama juga dirasakan di sekitar Jalan Lapangan Merdeka Langsa dan jalan di samping RSUD Langsa, Gampong Baro, dengan tinggi air sekitar 0,5 meter. 

Turun ke lapangan
Untuk mengetahui kondisi di lapangan akibat banjir tersebut, Sekdako Langsa, Saifullah SH, sejak pagi kemarin dengan menumpangi satu mobil pikap, mengunjungi sejumlah permukiman warga, terutama yang paling parah mengalami dampak banjir. Dalam kunjungan itu, Sekda didampingi Kepala Kesbang dan Limnas Ir Fuad Kelana, Kebag Kesra Pemko Syamsul Bahri, Sekretaris Dinas Sosial Baharudin, Staf Bagian Umum TM Taufiq, dan staf lainnya. 

Berdasarkan data yang dilaporkan Sekretaris Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satkorlak PB) Kota Langsa, Fuad Kelana, kepada Serambi, banjir tersebut telah merendam sedikitnya 300 rumah yang tersebar di sejumlah desa dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. 

“Untuk mengetahui kondisi di lapangan, seluruh anggota Satkorlak telah kita turunkan bersama empat unit boat karet dari enam unit yang kita miliki. Dua unit lagi kebetulan sedang rusak. Di lapangan, kita sedikit mengalami kendala, karena belum punya angkutan (mobil) untuk mengangkut boat maupun bantuan lainnya kepada korban bencana,” kata Fuad Kelana.

Ia tambahkan, Pemko Langsa melalui dinas sosial setempat juga telah mengirimkan bantuan masa panik, berupa beras dan lauk pauk, ditambah mi instan dan makanan ringan lainnya kepada korban banjir. Bantuan tersebut langsung diberikan kepada perangkat desa di setiap gampong yang terkena banjir. 

“Selain itu, kita juga telah mendirikan sejumlah dapur umum. Misalnya, di Kantor Keuchik Gampong Sidorejo, agar memudahkan warga memenuhi kebutuhan pangannya,” kata Fuad Kelana seraya menambahkan bahwa luapan air tersebut mulai surut pukul 15.30 WIB  kemarin. Namun, mendung dan awan hitam masih menggantung di angkasa Kota Langsa. “Ini mengharuskan semua pihak di Langsa dalam posisi siap siaga,” tambah Fuad Kelana.

MTQ batal 
Akibat meluapnya Sungai Langsa, sehingga Gampong Sidorejo, Kecamatan Langsa Lama, selaku tuan rumah pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Ke-2 Tingkat Kecamatan, terpaksa membatalkan musabaqah tersebut. Sedianya, acara tersebut berlangsung Minggu (7/11) hingga Selasa (9/11), akan dibuka langsung oleh Wali Kota Langsa, Zulkifli Zainon.

Lanjutan dari MTQ yang urung terlaksana pada waktunya itu masih menunggu keputusan wali kota setempat.   Menurut seorang panitia, Dirman, Minggu (7/11), MTQ tingkat kecamatan itu sedianya diikuti sembilan gampong dalam wilayah Kecamatan Langsa Lama. Masing-masing Gampong Sidorejo, Sidodadi, Pondok Pabrik, Suka Rakyat, Meurandeh, Seulalah Baro, Langsa Lama, Asam Petik, dan Gampong Baru.  Menurut Dirman, setiap gampong akan mengirimkan 40 qari dan qariah ke MTQ tingkat kecamatan yang urung terlaksana gara-gara banjir itu.

PAN dan Nasdem 
Untuk meringankan derita korban banjir di kawasan Kota Langsa, Partai Amanat Nasional (PAN) dan pengurus Nasional Demokrat (Nasdem) setempat, Minggu (7/11), menyalurkan bantuan makanan kepada warga di sejumlah gampong yang terkena banjir. Penyaluran dilakukan dengan cara mengunjungi langsung permukiman warga.

Ketua Nasdem Kota Langsa, H Jauhari Amin, ikut dampingi Ketua DPC PAN Kota Langsa, H Sayed Ahmad, kepada Serambi mengatakan, bantuan berupa mi instan itu dimaksudkan untuk membantu warga yang terkena dampak banjir. Adapun korban banjir yang kebagian bantuan tersebut meliputi warga Gampong Sidodadi, Sidorejo, Gampong Baro, Tanjung Putus, Gampong Jawa Baru, Gampong Teungoh, dan Gampong Seulalah, di Kecamatan Langsa Lama.

Tiap-tiap desa yang dilanda banjir mendapat bantuan 25 kotak mi instan. “Kita juga ikut memantu kondisi di lapangan. Bila diperlukan, kita juga siap memberikan langkah-langkah penanganan strategis kepada korban banjir,” kata Jauhari Amin. (c42)


Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar