Ratusan Hektare Sawah Dilanda Kekeringan

Tue, Feb 8th 2011, 09:08

IDI-Ratusan hektare lahan sawah di tiga desa dalam wilayah Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur, seperti Desa Pucok Alue Dua, Gampong Balang, dan Desa Matang Weng, dilaporkan dilanda kekeringan. Akibatnya, padi petani terancam gagal panen, menyusul saluran irigasi yang mengaliri tiga desa tersebut tersumbat karena tidak pernah direhabilitasi.

Informasi yang diterima Serambi, Senin (7/2) tiga pintu air yang terletak di kawasan Paya Demam Dua dan Pante Panah dilaporkan terkunci. Menurut Usman Amad (56), salah seorang penjaga pintu air yang telah bekerja kurang lebih 10 tahun kepada Serambi, ia tidak melepaskan air ketiga desa tersebut karena saluran tersier di sana sudah sumbat dan dangkal.

Diakuinya, selama ini semua pintu air yang dia jaga mengaliri 3.460 hektare areal persawahan di Simpang Ulim, supaya aliran air ke sawah petani lancar, PU Aceh Timur perlu membangun hanya 800 meter lening, sehingga suplai air ketiga desa tersebut akan mencukupi.

Sementara itu, Dahlan (33), petani asal Desa Pucok Alue Dua, yang merangkap Keujruen Blang menagku, sejak sepekan lalu, ia telah meminta penjaga pintu air untuk membuka pintu air. Namun, sampai hari ini permintaan tersebut belum terwujud.

Bahkan, kata Dahlan, ia selaku kejruen Blang sempat ditegur ratusan petani di Desa Pucok Alue Dua, sebab padi mereka di sebagian wilayah telah terlihat menguning, tanahnya pun mulai retak akibat kekeringan. Di lain pihak, Munawir Sazli (26), salah seorang tokoh pemuda Simpang Ulim meminta Dinas Pertanian Aceh Timur untuk dapat menganggarkan dana rehabilitasi lening (saluran) di kawasan tersebut tahun 2011 ini.

Ia juga mengabarkan, kemarin warga melakukan aksi gotong-royong membersihkan saluran irigasi yang tersumbat tersebut. “Simpang Ulim merupakan salah satu daerah yang sangat berpotensi sebagai penghasil beras terbesar di Aceh Timur, sejatinya sangat layak untuk diperhatikan,” ungkap Munawir.(is)

Sumber : Serambinews.com