Senin, 15 Agustus 2011

Kerusakan Hutan Aceh Timur Terparah

WEDNESDAY, 03 AUGUST 2011 20:22

IDI - Data Badan Pengelolaan Kawasan Ekosistem Leuser (BPKEL) Aceh, menyebutkan kerusakan hutan di pantai timur Aceh tergolong parah sejak 2009 dan 2010. Bahkan, hingga pertengahan 2011 pengurangan hutan diperkirakan masih terjadi di sejumlah titik.

Kepala BPKEL Aceh, Fauzan Azima, melalui Kabid Perizinan, Bambang Antariksa, mengatakan berdasarkan hasil survey, kerusakan hutan terjadi karena meningkatnya penebangan liar dan perambahan hutan dengan alasan pembukaan lahan baru oleh sejumlah perusahaan swasta, seperti di Aceh Timur.

Bambang menyebutkan, data BPKEL di 2005 luas tutupan hutan di Aceh Timur tercatat 265.463 hektar.Sementara pada 2009, luas tutupan hutan berkurang menjadi 260.205 hektar. ”Berarti pengurangan hutan di Aceh Timur dari 2005-2006 mencapai 5.258 hektar. Dan ini tersebar sejumlah titik, seperti di Serbajadi, Peunarun, dan Indar Makmur ”ujarnya, tadi malam.

Bambang menambahkan, pada 2010 luas tutupan hutan Aceh Timur di kawasan Ekosistem Leuser (KEL) menjadi 256.805 hektar. ”Dalam setahun itu, hutan Aceh Timur kembali mengalami kerusakan dan penggundulan dengan luas mencapai 3.004 hektar,” ujarnya.

Ia menyebutkan, pengurangan (degradasi) terjadi di beberpa wilayah pedalaman di Aceh Timur, termasuk di kawasan Birem Bayeun.

Jika KEL dan hutan di lindungi terus menjadi sasaran tangan-tangan jahil dengan berbagai alasan, kata Bambang, maka tidak tertutup kemungkinan terjadi longsor dan banjir sebagaimana di Tangse,Kabupaten Pidie.

“Jika hutan di rusak dengan berbagi cara seperti aksi illegal logging terus merajalela,dan pembukaan lahan baru oleh perusahaan swasta tidak batasi Pemkab setempat,maka tak tertutup kemungkinan Aceh Timur di ambang bencana,”ujarnya.

Sumber : Waspada.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar