Senin, 28 Maret 2011

Dinas Pertambangan Akan Konfirmasi Triangle Pase Inc

Thu, Feb 17th 2011, 09:16

LANGSA - Pemkab Aceh Timur melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan, Koperasi, dan UKM setempat, akan melakukan konfirmasi dengan perusahaan eksploitasi migas asing Triangle Pase Inc di pedalaman Pante Bidari (Lhoknibong), terkait laporan pencemaran lingkungan karena kebocoran pipa gas di Krueng Peulalu, Desa Blang Seunong.

“Laporan Camat Pante Bidari bernomor 536/181/2011 tanggal 14 Februari 2011 tentang pencemaran lingkungan/kebocoran pipa migas di Krueng Peulalu telah kami terima,” kata Kadis Disperindagtamkop dan UKM Aceh Timur, Drs Said Husen, Rabu (16/2) sore.

Hal itu disampaikan Said Husen menjawab Serambi soal tindaklanjut dugaan pencemaran aliran sungai di kawasan Pante Bidari akibat kebocoran pipa migas di sana.

Menurut Said, meski pihaknya telah menerima laporan tersebut, namun sampai saat ini belum bisa secara langsung melakukan pengecekan ke lapangan, berhubung staf teknis dan dirinya tidak berada tempat, karenan ada rapat tentang migas di kantor Gubernur Aceh.

Said menambahkan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera melakukan pengecekan ke lapangan bersama instansi terkait lainnya. Kemudian, pihaknya akan mengkonfirmasikannya dengan perusahaan yang bersangkutan, dalam hal ini perusahaan Triangle Pase Inc, guna menyelesaikan masalah tersebut.

“Kita tentunya sangat merespons persoalan ini, tapi karena sedang rapat di Banda Aceh masalah akan sedikit molor. Kita juga akan naik ke kawasan pedalaman sekitar 13 kilo meter dari Keude Lhoknibong menuju lokasi,” sebut Said melalui telepon selulernya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, air sungai Krueng Peulalu di Dusun Peulalu, Desa Blang Seunong, pedalaman Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur, sejak sepekan terakhir dilaporkan tercemar limbah gas cair. Selain menyebabkan ribuan ikan mati mendadak, pencemaran sungai tersebut juga mengakibatkan warga setempat mengalami gatal-gatal usai mandi di sungai itu.

Informasi yang diperoleh Senin (14/2), warna air sungai tersebut keruh bercampur minyak yang diduga disebabkan kebocoran pada salah satu pipa gas cair, milik perusahaan eksploitasi minyak, Triangle Pase Inc, sejak Kamis (10/2) lalu. Sejak itu ribuan ikan mati mendadak dan mengapung di aliran Krueng Peulalu. Sementara warga yang selama ini menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari, juga mengeluhkan gatal-gatal di kulitnya.(is)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar