Kamis, 04 Agustus 2011

Gampong Aceh Timur Masih Terkucil

FRIDAY, 24 JUNE 2011 14:36

BANDA ACEH - Sekitar 6.500 orang di gampong (desa) pedalaman Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh belum menikmati jaringan telekomunikasi, sehingga komunikasi dengan warga dari ibu kota kabupaten dan kecamatan lainnya terputus.

"Kami tidak bisa berkomunikasi langsung dengan warga kecamatan lainnya karena telepon seluler tidak memiliki jaringan komunikasi atau signal," kata Rahmad, salah seorang tokoh masyarakat di Gampong Rumah Tareng, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, Jumat.

Ia menyampaikan hal tersebut terkait belum tersedianya tower jaringan seluler yang saat ini sudah beroperasi di provinsi berpenduduk sekitar 4,6 juta jiwa itu.

Bila ada warga yang memiliki telepon seluler itu hanya menjadi alat pajangan ketika tiba di tempat tinggal mereka. Karena di kawasan itu tidak bisa digunakan sebagai fasilitas komunikasi .

"Jika ingin berkomunikasi dengan kerabat atau keluarga lainnya, kami harus pergi ke lokasi lain untuk memperoleh signal," katanya.

Ia mengatakan, kondisi tersebut juga disampaikan ke pemerintah setempat dan pejabat terkait, namun belum ada realisasi untuk mewujudkan gampong, mudah menerima informasi setiap saat.

"Artinya, iklan ditayangkan oleh berbagai perusahaan komunikasi yang telah beroperasi di Aceh masih belum dirasakan di seluruh daerah," katanya.

Pihaknya berharap kondisi tersebut dapat segera diatasi sehingga berbagai informasi mudah diterima secara cepat oleh warga di 17 gampong yang berjarak sekitar 100 kilometer dari ibu kota kabupaten Aceh Timur, Idi Rayeuk.

Selain tidak bisa berkomunikasi melalui alat elektronik, warga yang bermukim di kecamatan pedalaman tersebut juga mengalami kesulitan transportasi darat yang menghubungkan daerah itu dengan Kecamatan lain, karena ruas jalan tersebut banyak yang rusak dan berlubang.

"Kami berharap sarana jalan kabupaten yang menghubungkan Aceh Timur-Gayo Lues tersebut dapat segera diperbaiki sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat yang umumnya bekerja sebagai petani," kata Rahmat.

Sumber waspada.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar