Minggu, 14 November 2010

Semburan Gas Gegerkan Warga Rantau Seulamat


* Pemerintah Diminta Menyelidiki
Mon, Nov 15th 2010, 11:16

LANGSA – Warga di Kecamatan Rantau Seulamat, Kabupaten Aceh Timur, mendadak geger setelah mendapati sumur bor milik seorang penduduk Gampong Simpang Peut, menyemburkan gas. Nyala api bahkan muncul di antara cairan berbuih dan berwarna keruh keabu-abun (warna semen) yang juga menimbulkan bau menyengat tersebut.

Untuk memastikan apakah itu hanya gas permukaan alias gas rawa (swam gas) atau justru gas yang depositnya ekonomis untuk dieksploitasi, diperlukan penelitian lebih lanjut. “Pemerintah perlu segera menurunkan tim untuk menyelidiki semburan gas ini,” kata Nyak Umar kepada Serambi di Rantau Seulamat, Minggu (14/11).

Dia adalah salah seorang anggota keluarga pemilik tanah tempat sumur bor bergas itu berada. Menurutnya, semburan gas itu muncul dari dalam tanah yang dihubungkan oleh pipa sumur bor milik keluarganya. Fenomena itu muncul belakangan dua hari setelah dilakukan pengeboran sumur bor, yaitu pada Rabu (10/11).

Kedalaman sumur yang sudah dibor mencapai 50 meter. Tiba-tiba dari ujung pipa ke luar tanah mirip semen dan beraroma layaknya gas. Seorang pengebor menyulut gas tersebut dengan korek api dan langsung menyala.

Awalnya pengebor merasakan tanah di titik yang mereka bor sangatlah keras, sepertinya ada bentangan bebatuan yang lebar, sehingga begitu sulit ditembus oleh mata bor yang terbuat dari intan. Saking sulitnya tanah dan batuan vados tersebut ditembus, sehingga pengebor butuh waktu sepekan lebih untuk mencapai kedalaman yang hanya sekitar 50 meter.

Di sisi lain, kata Nyak Umar, meskipun sumber air dari sumur bor itu telah ditemukan, tetapi air yang diperoleh bukanlah air bersih, melainkan air berwarna abu-abu kehitaman, mirip warna semen. Selain itu, bekas air yang mengalir tersebut meninggalkan ampas berupa pasir halus yang sama warnanya dengan air tersebut. Air itu tampak keruh karena bercampur dengan serbuk mirip partikel semen.

Beberapa saat kemudian, air yang ke luar perlahan dari lubang pipa pembuang material pengeboran tiba-tiba berbuih layaknya air mendidih. “Dan ketika kami sulut dengan korek api di atas pipa air yang berbuih itu, langsung menyala. Semua yang hadir terkejut dan desa kami geger oleh peristiwa ini,” ungkap Nyak Umar yang juga keuchik (kepala desa) di gampong itu.

Menurutnya, selama ini warga Gampong Simpang Peuet, daerah yang berada di pedalaman, persisnya 7 kilometer dari Desa Bayeun sebagai ibu kota Kecamatan Rantau Seulamat, telah berkali-kali mengebor untuk memperoleh air bersih. Tapi hingga kini warga di daerah itu belum juga berhasil memperoleh air bersih untuk konsumsi sehari-hari.

Dalam suasana demikian, warga semakin khawatir ketika di sumur bor keluarga Nyak Umar justru menyembur gas setelah dibor. Untuk itu, agar pemilik sumur bor yang bergas tersebut serta penduduk di sekitarnya tidak was-was dengan keberadaan gas dimaksud, Nyak Umar berharap Pemkab Aceh Timur perlu segera mengirim peneliti untuk mengecek semburan gas dari sumur bor tersebut.

Selaku keluarga dari pemilik sumur bor yang menyemburkan gas tersebut, Nyak Umar menyatakan tidak keberatan sedikit pun apabila nantinya pemerintah menjadikan tanah mereka sebagai lahan industri gas, sepanjang gas yang ditemukan itu ekonomis untuk dieksploitasi. “Kalau industri gas alam cair dibangun di sini, pastilah masyarakat setempat yang ikut merasakan manfaatnya,” ujar Nyak Umar. (c42)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar