Minggu, 14 November 2010

Dihantam Arus Sungai, Empat Jembatan di Julok Ambruk

Sat, Nov 13th 2010, 11:10

* Penduduk Indra Makmue Terkurung
JULOK - Empat unit jembatan yang menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Julok hingga Kecamatan Indra Makmue, Aceh Timur, ambruk dihantam arus sungai yang sangat deras pada Kamis (11/11) malam. Menguatnya arus sungai disebabkan bertambahnya volume air lantaran banjir kiriman dari wilayah pedalaman.

Sementara itu, satu unit jembatan lagi, kini dalam kondisi menunggu ambruk karena tanah di bagian pangkal (abudment)-nya sangat labil. Dilaporkan juga bahwa ribuan jiwa yang bermukim di Kecamatan Indra Makmue, kini terkurung. Mereka tak bisa turun lagi ke Julok, karena jembatan penghubung antardesa ambruk.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Serambi, Jumat (12/11), keempat jembatan ambruk pada pangkal (kepala)-nya. Sebelumnya pun semua jembatan di lintas Julok-Indra Makmue memang dalam kondisi rusak, tapi sering diperbaiki. Perbaikannya terkadang atas swadaya masyarakat.

Tapi kerusakan kali ini merupakan yang terparah sepanjang tahun 2010, sehingga mengakibatkan warga Kecamatan Indra Makmue terisolasi. Bila tidak ditangani dengan cepat, diperkirakan distribusi logistik dari Julok ke Indra Makmue terhenti total dan ujung-ujungnya ancaman kelaparan menghadang.

Amatan Serambi, warga yang menggunakan kendaraan roda dua meski bisa melintasi jembatan yang ambruk itu, tapi harus mendorong sepmornya di atas dua papan yang diletakkan sebagai penyambung daratan dengan badan jembatan yang masih tersisa. Rata-rata jembatan ambruk di bagian pangkal akibat daya tahan tanahnya yang tidak stabil.

Khusus kendaraan roda empat sampai tadi malam sama sekali tidak bisa lewat pascaambruknya pangkal jembatan. Camat Julok Amiruddin NN yang turun ke lokasi bersama Kadis PU Aceh Timur Yusuf Adam, mengatakan, keempat jembatan itu ambruk disebabkan derasnya air sungai di kawasan tersebut. “Ini karena hujan lebat pada Kamis malam,” sebutnya.

Empat jembatan yang ambruk itu, menurutnya, adalah jembatan yang terletak di Desa Blang Miduen, Buket Panyang, Teupin Raya, dan Labuhan. Sedangkan yang terletak di Desa Buket Siraja tinggal menunggu waktu saja untuk ambruk.

Saat ditanya apa langkah penanganan yang akan dilakukan, pihaknya mengaku sedang meninjau jembatan-jembatan yang pangkalnya longsor dan akan segera ditangani bersama PU.

Menurutnya, dinas PU juga akan mengerahkan alat berat ke lokasi untuk menangani longsoran di pangkal jembatan tersebut. “Yang ambruk saat ini memang masih sebatas pangkal jembatan, sekitar 3-5 meter dari daratan. Tapi, jika tidak ditangani dengan cepat. Seluruh tubuh jembatan lama itu akan ambruk total,” ujarnya memprediksi.

Nasir, warga Julok, menambahkan, longsornya sejumlah pangkal jembatan di sana disebabkan tiga faktor. Pertama, akibat arus deras. Kedua, kondisi jembatan yang sudah usang. Ketiga, menggilanya pengerukan sungai beberapa waktu lalu.

“Jembatan-jembatan ini dibangun oleh Asamera Ltd. Tapi di sisi kepala jembatan tidak diletakkan batu atau dibangun beronjong. Jadinya ya seperti ini,” sebut Nasir seraya meminta pihak terkait secepat mungkin memperbaiki jembatan tersebut, sehingga masyarakat di pedalaman, terutama warga dari Kecamatan Indra Makmue, tidak lama terisolasi.(is)

sumber : serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar