Minggu, 13 Februari 2011

23 Km jalan Aceh hancur

Saturday, 15 January 2011 18:05

ACEH TIMUR - Pemerintah provinsi Aceh, selama ini masih dinilai pasif. Pasalnya, 21 kilometer lintasan utama Julok-Indra Makmur-Nurussalam-Banda Alam dan Idi Tunong, Kabupaten Aceh Timur, dalam kondisi hancur.

Meski di beberapa titik telah diaspal, namun sejumlah titik dalam beberapa kecamatan di pantai timur Aceh, bagaikan kubangan kerbau. Selain mengganggu arus transportasi, petani dan pelajar, juga kerap makan korban akibat terperosok ke dalam lubang.

Dua puluh tiga kilometer lintasan utama yang hancur total, yakni 12 kilometer jalan mulai dari Desa Buket Panyang ke Desa Blang Nisam, Kecamatan Julok, satu kilometer lintasan Alue Ie Mirah, Kecamatan Indra Makmur menuju Desa SDM.

Lima kilometer lintasan utama dari Desa Seuneubok Cina menuju Alue Siwah, dan enam kilometer jalan utama dari Desa Alue Siwah Serdang menuju Keude Geurobak, Kecamatan Banda Alam.

“Kondisi badan jalan sudah lama hancur total. Bahkan, hampir 20 tahun jembatan utama dan jalan sebagai sarana transportasi, rusak parah. Tapi ironisnya Pemda Aceh, masih diam tanpa berbuat apapun,” ujar Khairullah, tokoh masyarakat Julok, tadi pagi.

Menurutnya, akibat rusaknya jalan dan hancurnya jembatan seperti di Desa Buket Panyang, Kecamatan Julok, menyulitkan pengguna jalan, baik roda dua maupun roda empat dalam menurunkan hasil alam.

Camat Banda Alam, Abdul Aziz, membenarkan sejumlah titik jalan utama di wilayah kerjanya telah lama mengalami kerusakan. Selain akibat dimakan usia, kondisi jalan yang digenangi banjir juga kerap dilintasi truk bermuatan berat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Aceh Timur, M Yusuf Adam, membenarkan jalan Julok-Indra Makmur dalam kondisi rusak. Namun, pihaknya mengaku, sejumlah titik telah diperbaiki dalam tiga tahun terakhir dengan menggunakan anggaran APBA dan otsus. “Secara bertahap akan kita perbaiki,” tandasnya.

Sumber : Waspada.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar